Susu rendah lemak (skimmed milk) banyak
dipilih oleh orang yang ingin mendapatkan semua manfaat susu tetapi tak
berkalori tinggi. Namun menurut studi terbaru susu rendah lemak ternyata
bisa memicu kenaikan berat badan.
Peneliti David Ludwig dari
Boston's Children Hospital dan Dr. Walter Willett dari Harvard School of
Public Health mengatakan minuman rendah kalori tak berarti asupan
kalori yang diasup juga sedikit.
Mereka mengatakan, sangat
sedikit data yang mendukung susu rendah lemak membantu pengurangan berat
badan. Hal ini terjadi karena konsumen yang mengonsumsi susu rendah
lemak merasa kurang kenyang sehingga makan dan minum lebih banyak
sebagai kompensasi.
Sebuah studi lain yang dimuat dalam majalah Time juga menyebutkan, orang yang minum susu rendah lemak cenderung kegemukan.
"Hipotesis
kami adalah anak yang minum susu tinggi lemak, entah whole milk atau
dua persen cenderung lebih gemuk karena mereka mengonsumsi kalori yang
berasal dari lemak jenuh," kata Dr.Mark Daniel DeBoer, ahli endokrin
pediatrik.
Namun ketika para peneliti menganalisa data, ternyata
anak-anak yang minum susu rendah lemak dan satu persen lemak justru
lebih gemuk dibanding yang minum susu whole milk.
Fakta lain
yang perlu diwaspadai adalah susu rendah lemak pada umumnya memiliki
kadar gula lebih tinggi supaya rasa susu lebih enak. Misalnya saja, satu
gelas susu cokelat rendah lemak mengandung 158 kalori, 68 kalori
berasal dari lemak padat dan gula tambahan. Sementara itu susu semi
rendah lemak tanpa rasa memiliki 122 kalori, yang 37 diantaranya berasal
dari lemak padat dan gula.
Menurut DeBoer, susu rendah lemak
juga mengandung nutrisi lebih sedikit dibanding susu biasa. Susu whole
milk mengandung vitamin larut lemak seperti vitamin A,D,E, dan K, selain
juga kalsium dan fosfor, mineral yang bekerja dengan vitamin D untuk
membangun tulang kuat.
Larut lemak berarti, vitamin-vitamin
tersebut harus diedarkan dalam atau bersama lemak supaya nutrisinya siap
diserap tubuh. Tanpa lemak maka nutrisi tersebut menjadi tidak bisa
diserap.
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/07/10/1022070/Susu.Rendah.Lemak.Tak.Berarti.Lebih.Sehat